Perkembangan
Kalkulus
2.1 Pengertian Kalkulus
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil",
untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah
ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk
memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak
dapat dipecahkan dengan aljabar
elementer.
Kalkulus memiliki dua
cabang utama, kalkulus diferensial
dan kalkulus
integral yang saling
berhubungan melalui teorema dasar kalkulus.
Contoh cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional, kalkulus
variasi, kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus adalah pintu
gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
2.2 Sejarah
Kalkulus
Sejarah perkembangan kalkulus
bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan,
dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus
integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.
Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral
bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (1800 SM) di mana
orang Mesir menghitung volume piramida terpancung. Archimedes mengembangkan
pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus
integral.
Pada zaman pertengahan,
matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil takterhingga pada
tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat
kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle“.
Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi
orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan
dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk
menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din
al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam
kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan
matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan
kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan
independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti
Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis danIsaac Barrow
memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus
khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Leibniz dan Newton mendorong
pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan
tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang
hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang
fisikasementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak
digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz
mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul kontroversi di antara
matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan
terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi
Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri
pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering
dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci
menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan Leibniz memulai dari
integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan
penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang
memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan
Newton menamakannya “The science of fluxions“.
Sejak itu, banyak matematikawan
yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus.
Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas zaman modern.
Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan
kalkulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar